Wawancara dengan Syaffarizal Mursalin Agri (Al-Khor SC)

Selasa, 19 Juni 2012

Berbagi Artikel :
Syaffarizal Mursalin Agri merupakan pemain berdarah Indonesia yang merumput di Qatar bersama Al-Khor SC. Pemain kelahiran Lhokseumawe (8 Agustus 1992) ini berposisi sebagai penyerang dengan tinggi badan 175 cm dan berat badan 74 kg.

Syaffarizal Mursalin Agri - Al-Khor SC


Pada tanggal 18 Juni 2012, Qatar Stars League (QSL) menurunkan artikel wawancara dengan Farri Agri di situs web mereka. Inilah wawancaranya :
QSL : Beritahu kami sesuatu mengenai awal hubunganmu dengan Tim Al-Khor?
Agri :  Aku bergabung dengan Tim Al-Khor tanpa sengaja sejak 2 musim yang lalu. Aku diminta oleh temanku untuk pergi dan berlatih dengan Al-Khor, dan aku melakukannya. Aku pergi ke klub tersebut dan mendapat persetujuan untuk berlatih. Aku terkesan dan mendapatkan kesempatan di tim cadangan Al-Khor. Aku juga bermain di pertandingan bersama tim cadangan.
QSL : Bagaimana pandanganmu bersama tim di musim lalu?
Agri : Aku pikir itu sebagai musim yang produktif bagi saya pribadi dan musim yang mengesankan bagi tim. Kami berada di 5 besar QSL. Itu penampilan yang mengesankan.
QSL : Apa harapan Anda sekarang bahwa Alain Perrin menjadi pelatih?
Agri : Alain Perrin telah menghabiskan 2 musim dengan Al Khor. Dia telah melakukan pekerjaan yang baik. Pada musim pertamanya, itu sungguh sulit baginya karena kita berada di Peringkat 9 QSL. Bagaimanapun, sekali dia mengetahui temperamen dan kemampuan pemain, kami melihat hasil yang baik. Dia membuat tim ini memiliki semangat juang dan mendapatkan hasil yang positif. Pada saat ini kami tak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di musim depan.
QSL : Bagaimana kamu melihat partisipasi Al-Khor di Kejuaraan Piala Klub negara-negara Teluk (GCC)?
Agri : Aku pikir hal itu pengalaman yang menyenangkan untuk menaikkan level. Kami telah mencapai semifinal. Kami mungkin saja dapat terus melaju namun kami bertemu Tim yang hebat, Al-Wasl. Apalagi ditambah cederanya Julio Cesar yang mengurangi kekuatan tim.  
Qatar Stars League Logo
QSL : Menurutmu, Apa yang harus dilakukan Al-Khor agar memiliki tim yang kompetitif di QSL?
Agri : Al Khor memiliki persiapan yang baik. Kami memiliki pemain muda yang bagus. Pemain-pemain muda membutuhkan pengalaman.  Aku berharap melihat perkembangan tim yang semakin kuat pada tahun-tahun mendatang. Ketika pemain berbakat mendapatkan kesempatan untuk bermain, maka tim wajib menjaga momentumnya. Momentum kita berfluktuasi (naik turun) dari satu pertandingan ke pertandingan lainnnya pada musim lalu dan hal ini yang harus kami hindari.
QSL : Apa ambisimu bersama Al-Khor?
Agri : Pada level personal, aku ingin bersama tim senior. Aku ingin berkontribusi dengan baik. Aku ingin mendapatkan pengalaman. Selain itu, aku ingin tim melakukan yang terbaik. Di masa depan, aku berharap memiliki kesempatan bermain untuk tim Qatar.
QSL : Bagaimana Anda menemukan tingkat pertandingan di QSL?
Agri : Lima tahun lalu, banyak orang berbicara mengenai kelemahan QSL. Tetapi itu semua berubah sekarang. Al Sadd, klub yang bermain di QSL, memenangkan gelar Liga Champions AFC tahun lalu (pada November). Itu menunjukkan bahwa QSL benar-benar hebat. Mereka dapat bersaing di tingkat Asia. Al Sadd juga finish di posisi ketiga Piala Dunia Antarklub di Jepang (Desember 2011). Itu hal yang membanggakan juga.
QSL : Apa perbedaan antara negara asal Anda (Indonesia) dan Doha ?
Agri : Aku telah tinggal di Qatar sejak berusia 4 tahun. Aku pikir perbedaannya adalah bahwa di Qatar Anda dapat berpindah dari tempat ke tempat lain dengan sangat cepat sedangkan di negara seperti Indonesia, itu tidak mudah dilakukan karena Indonesia merupakan negara besar. Aku telah belajar di sini dan aku merasa di rumah di negara ini. Ini adalah tempat yang luar biasa.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Terima kasih telah berkunjung, Punya pertanyaan ? Kirim ke : sepakbolaindonesiakita@gmail.com.
Tinggalkanlah pesan di bawah ini. Terima kasih dan Nikmatilah hidup ini...

0 comments:

Posting Komentar